//
you're reading...
Catatan Pribadi

Tentang Jono #1

Jono Jontor

Jono, Lelaki 14 tahunku adalah lelaki downsyndrom yang tak tahu diri. Dia punya kebiasaan yang kadang membuat orang lain bergidik, entah kaget, jijik atau malah haru. Setiap bertemu orang lain, entah yang ia kenal atau tidak, ia pasti menyalaminya dan langsung memeluknya.

Beberapa minggu ini, aku mengamatinya disekolah. Jono adalah lelaki galak yang selalu berteriak lantang. Namun, setiap kali pulang sekolah, ia takkan lupa menyalami teman-teman sekolahnya dan tentu memeluknya. Melihat ekspresi teman-temannya aku sedikit sedih. Mereka sama sekali tak biasa dengan pelukan. Mereka ogah-ogahan menerima pelukan Jono, aku yakin penerimaan mereka hanya karena ada aku.

Tak hanya teman, guru-guru juga mendapat salam dan pelukan. Pernah aku melihat, Jono ingin memeluk bu Guru. Tubuh Jono yang masih kecil hanya sampai dada bu Guru, bila Jono memeluknya kepalanya bisa mendekap serta lingkar tubuh bu Guru. bu Gurupun menolak.

Yah, aku tidak pernah mengajarinya memeluk siapapun. Aku memanggilnya ‘hatiku’, mencium hidungnya, memeluknya saat aku pulang. Sesuatu yang tidak pernah kulakukan pada siapapun selain dia. Dia lelakiku.
Siapa sangka dia akan melakukan hal yang sama pada setiap orang?

Jono, lelaki 14 tahunku, adalah lelaki yang tidak mengenal orang jahat. Setiap orang baginya berhak mendapat pelukan dan cinta.

Discussion

No comments yet.

Leave a comment